Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lahirnya Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa Eropa di Indonesia


Awal Masa Penjelajahan Samudra

Kolonialisme dan imperialisme Eropa di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-15, ketika bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris melakukan penjelajahan samudra. Mereka termotivasi oleh keinginan untuk menemukan jalur perdagangan langsung ke sumber rempah-rempah di Asia, terutama setelah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kesultanan Ottoman pada 1453. Peristiwa ini memutus jalur perdagangan tradisional antara Eropa dan Asia, sehingga mendorong pencarian rute baru.

Link Power Point yang bisa kalian akses dan pelajari.

Klik PPT Canva ini!


Klik Materi Pembelajaran!

Peran Rempah-Rempah sebagai Motivasi Utama

Rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan lada sangat berharga di Eropa karena digunakan sebagai pengawet makanan, obat, dan simbol status sosial. Harga rempah yang tinggi di pasar Eropa mendorong negara-negara seperti Portugis dan Spanyol untuk menguasai wilayah penghasil rempah, termasuk Kepulauan Maluku di Indonesia. Monopoli atas rempah-rempah menjadi tujuan utama kolonialisme Eropa.



Kedatangan Portugis di Indonesia (1511)

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang mencapai Indonesia di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Mereka merebut Malaka pada 1511, yang menjadi pusat perdagangan penting di Asia Tenggara. Dari Malaka, Portugis melanjutkan ekspansi ke Maluku dan membangun hubungan dengan kerajaan Ternate dan Tidore. Namun, praktik monopoli dan campur tangan politik mereka memicu perlawanan dari penduduk lokal.

KLIK PPT Kedatangan Portugis di Indonesia!


Persaingan antara Portugis dan Spanyol

Spanyol tiba di Maluku pada 1521 di bawah ekspedisi Magellan. Persaingan antara Portugis dan Spanyol memuncak hingga kedua negara menandatangani Perjanjian Saragosa (1529), yang membagi wilayah pengaruh mereka. Spanyol setuju untuk meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatan di Filipina, sementara Portugis tetap menguasai perdagangan rempah di Indonesia.

KLIK PPT Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia!


Tonton Video Berikut!

Masuknya Belanda dan Pembentukan VOC (1602)

Belanda tiba di Indonesia pada 1596 di bawah Cornelis de Houtman. Untuk memperkuat dominasi perdagangan, Belanda mendirikan Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada 1602. VOC diberi hak monopoli perdagangan, mencetak uang, memiliki tentara, dan bahkan berperang. Kebijakan VOC yang eksploitatif, seperti sistem tanam paksa, menimbulkan penderitaan bagi rakyat Indonesia.

Dominasi VOC dan Pengaruhnya di Nusantara

VOC menggunakan strategi politik adu domba (divide et impera) untuk melemahkan kerajaan-kerajaan lokal. Mereka membangun benteng dan pos dagang di berbagai wilayah, seperti Batavia (Jakarta), Ambon, dan Makassar. Namun, korupsi dan pemborosan keuangan menyebabkan kebangkrutan VOC pada 1799, sehingga kekuasaan dialihkan kepada pemerintah Belanda.

Masa Pendudukan Inggris (1811-1816)

Selama Perang Napoleon, Inggris mengambil alih Jawa dari Belanda dan dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Raffles memperkenalkan kebijakan liberal, termasuk penghapusan sistem tanam paksa dan penerapan pajak tanah. Namun, setelah kekalahan Napoleon, Belanda kembali berkuasa di Indonesia berdasarkan Konvensi London (1814).

Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) oleh Belanda

Pada 1830, Belanda menerapkan cultuurstelsel (tanam paksa) di bawah Gubernur Jenderal Van den Bosch. Rakyat dipaksa menanam komoditas ekspor seperti kopi, tebu, dan nila untuk dijual ke Eropa. Kebijakan ini menguntungkan Belanda tetapi menyengsarakan rakyat Indonesia, memicu kelaparan dan pemberontakan seperti Perang Diponegoro (1825-1830).

Dampak Kolonialisme terhadap Masyarakat Indonesia

Kolonialisme Eropa membawa perubahan besar dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik. Di satu sisi, infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan dikembangkan, tetapi di sisi lain, rakyat mengalami eksploitasi dan diskriminasi. Sistem kelas rasial diterapkan, di mana orang Eropa menempati posisi tertinggi, sementara pribumi berada di lapisan terbawah.

Munculnya Perlawanan dan Nasionalisme Indonesia

Penindasan kolonial memicu berbagai perlawanan, seperti Perang Pattimura (1817), Perang Padri (1821-1837), dan Perang Aceh (1873-1904). Perlawanan ini menjadi cikal bakal gerakan nasionalisme Indonesia, yang akhirnya mencapai puncaknya dengan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

 

Silahkan mengikuti proses evaluasi berikut:

1. Diagnostik 1 (Klik pada gambar)



2. Diagnostik 2